Minggu, 27 Januari 2008

tentang cinta sesungguhnya

John Blanford berdiri tegak dari bangku di Stasiun Kereta Api sambil melihat ke arah jarum jam, pukul 6 kurang 6 menit. John sedang menunggu seorang gadis yang dekat dalam hatinya tetapi tidak mengenal wajahnya, seorang gadis dengan setangkai mawar. Lebih dari setahun yang lalu John membaca buku yang dipinjam dari Perpustakaan. Rasa ingin tahunya terpancing saat ia melihat coretan tangan yang halus di buku tersebut. Pemilik terdahulu buku tersebut adalah seorang gadis bernama Hollis Molleon. Hollis tinggal di New York dan John di Florida. John mencoba menghubungi sang gadis dan mengajaknya untuk saling bersurat. Beberapa hari kemudian, John dikirim ke medan perang, Perang Dunia II. Mereka terus saling menyurati selama hampir 1 tahun. Setiap surat seperti layaknya bibit yang jatuh di tanah yang subur dalam hati masing-masing dan jalinan cinta merekapun tumbuh.John berkali-kali meminta agar Hollis mengirimkannya sebuah foto. Tetapi sang gadis selalu menolak, kata sang gadis “Kalau perasaan cintamu tulus,John, bagaimanapun rupaku tidak akan berubah perasaan itu, kalau saya cantik, selama hidup saya akan bertanya-tanya apakah mungkin perasaanmu itu hanya karena saya cantik saja, kalau saya biasa-biasa atau cenderung jelek, saya takut kamu akan terus menulis hanya karena kesepian dan tidak ada orang lain lagi dimana kamu bisa mengadu. Jadi sebaiknya kamu tidak usah tahu bagaimana rupa saya. Sekembalinya kamu ke New York nanti kita akan bertemu muka. Pada saat itu kita akan bebas untuk menentukan apa yang akan kita lakukan.”

Mereka berdua membuat janji untuk bertemu di Stasiun Pusat di New York pukul 6 sore setelah perang usai. “Kamu akan mengenali saya, John, karena saya akan menyematkan setangkai bunga mawar merah pada kerah bajuku”, kata nona Hollis. Pukul 6 kurang 1 menit sang perwira muda semakin gelisah, tiba-tiba jantungnya hampir copot, dilihatnya seorang gadis yang sangat cantik berbaju hijau lewat di depannya, tubuhnya ramping, rambutnya pirang bergelombang, matanya biru seperti langit, luar biasa cantiknya… .

Sang perwira mulai menyusul sang gadis, dia bahkan tidak menghiraukan kenyataan bahwa sang gadis tidak mengenakan bunga mawar seperti yang telah disepakati. Hanya tinggal 1 langkah lagi kemudian John melihat seorang wanita berusia 40 tahun mengenakan sekumtum mawar merah di kerahnya.

“O….itu Hollis!!!!” Rambutnya sudah mulai beruban dan agak gemuk. Gadis berbaju hijau hampir menghilang. Perasaan sang perwira mulai terasa terbagi 2 ingin lari mengejar sang gadis cantik tetapi pada sisi lain tidak ingin menghianati Hollis yang lembut dan telah setia menemaninya selama perang. Tanpa berpikir panjang, John berjalan menghampiri wanita yang berusia setengah baya itu dan menyapanya, “Nama saya John Blanford, anda tentu saja Nona Hollis, bahagia sekali bisa bertemu dengan anda, maukah anda makan malam bersama saya?” Sang wanita tersenyum ramah dan berkata “Anak muda, saya tidak tahu apa artinya semua ini, tetapi seorang gadis yang berbaju hijau yang baru saja lewat memaksa saya untuk mengenakan bunga mawar ini dan dia mengatakan kalau anda mengajak saya makan maka saya diminta untuk memberitahu anda bahwa dia menunggu anda di restoran di ujung jalan ini, katanya semua ini hanya ingin menguji anda.” (NN)

::
Pernahkah terpikir oleh anda sekalian, bahwa si pemuda bernama John Blanford di atas akan menarik semua perkataan-perkataan cinta romantis yang pernah di tulis dalam surat-suratnya apabila, katakanlah memang benar ternyata Nona Hollis hanyalah seorang wanita gemuk dengan rambut hampir beruban. Untunglah John seorang yang sangat cerdas dan berhikmat. Dia bisa saja berpikir pasti dapat mengeluarkan sebuah alasan lain untuk mengagalkan lamarannya. Dan tentunya jika itu terjadi, maka cerita ini pasti tidak akan ada. Seseorang akan sangat mudah tertipu dan tergoda untuk mengikuti mata jasmani dan mengabaikan kata hati. Orang lebih menyukai apa yang dapat dia lihat dan sentuh dari pada apa yang dapat dirasakan dan di sentuh oleh hatinya. Ini adalah salah satu titik kegagalan manusia dalam menjalani kehidupannya sebagai orang yang beriman. Kita lebih tertarik melihat sebuah senyuman manis, dari pada sikap hati. Kita lebih menyukai bola mata yang bulat dan bening ketimbang mata hati yang tajam dan peka. Kita lebih menyukai wajah rupawan dari pada karakter yang bagus. Singkat kata, kita semua lebih menyukai hal-hal yang bersifat jasmaniah ketimbang hal-hal rohaniah. Itulah sebabnya seringkali kita tersandung karena ulah kita sendiri! Keindahan sejati adalah keindahan hati…….. ….

Cinta sejati adalah dimana org itu bs mencintai dan menerima kita apa adanya dgn sgla kekurangan dan kelebihan kita.Sangat lah sulit menemukan pria seperti John Blanford di jaman sekarang ini.Banyak seorang lelaki yang melakukan segala cara tuk mendapatkan belahan jiwa termasuk mengatakan ” Kaulah cinta sejati ku dan tidak ada wanita lain selain dirimu dalam hati ku ” itu semua cuma teori aja belom tentu lelaki tsb bs membuktikan kebenaran dari apa yg di katakannya.

Sabtu, 26 Januari 2008

Pelajaran tentang Hidup ini


Saat kau berumur 1 tahun,
dia menyuapi dan memandikanmu
Sebagai balasannya,kau menangis sepanjang malam

Saat kau berumur 2 tahun,
dia mengajarimu bagaimana cara berjalan
Sebagai balasannya, kau kabur saat dia memanggilmu

Saat kau berumur 3 tahun,
dia memasak semua makananmu dengan kasih sayang
Sebagai balasannya, kau buang piring berisi makanan ke lantai

Saat kau berumur 4 tahun,
dia memberimu pensil berwarna
Sebagai balasannya, kau coret-coret dinding rumah dan meja makan

Saat kau berumur 5 tahun,
dia membelikanmu pakaian-pakaian yang mahal dan indah
Sebagai balasannya, kau memakainya untuk bermain di kubangan lumpur dekat rumah

Saat kau berumur 6 tahun,
dia mengantarmu pergi ke sekolah
Sebagai balasannya, kau berteriak : "NGGAK MAU!"

Saat kau berumur 7 tahun,
dia membelikanmu bola
Sebagai balasannya, kau lemparkan bola ke jendela tetangga

Saat kau berumur 8 tahun,
dia memberimu es krim
Sebagai balasannya, kau tumpahkan hingga mengotori seluruh bajumu

Saat kau berumur 9 tahun,
dia membayar mahal untuk kursus pianomu
Sebagai balasannya, kau sering bolos dan sama sekali tidak pernah berlatih

Saat kau berumur 10 tahun,
dia mengantarmu kemana saja, dari kolam renang hingga pesta ulang tahun
Sebagai balasannya, kau melompat keluar mobil tanpa memberi salam

Saat kau berumur 11 tahun,
dia mengantar kau dan teman-temanmu ke bioskop
Sebagai balasannya, kau minta dia duduk dibaris lain

Saat kau berumur 12 tahun,
dia melarangmu untuk melihat acara TV khusus orang dewasa
Sebagai balasannya, kau tunggu dia sampai dia keluar rumah

Saat kau berumur 13 tahun,
ia menyarankanmu untuk memotong rambut karena sudah waktunya
Sebagai balasannya, kau katakan dia tidak tahu mode

Saat kau berumur 14 tahun,
dia membayar biaya untuk kemahmu selama libur sebulan
Sebagai balasannya, kau tak pernah meneleponnya

Saat kau berumur 15 tahun,
pulang kerja dia ingin memelukmu
Sebagai balasannya, kau kunci pintu kamarmu

Saat kau berumur 16 tahun,
dia mengajari kamu untuk mengemudi mobilnya
Sebagai balasannya, kau pakai mobilnya setiap ada kesempatan tanpa peduli akan kepentingannya

Saat kau berumur 17 tahun,
dia sedang menunggu telepon yang penting
Sebagai balasannya, kau pakai telepon nonstop semalaman

Saat kau berumur 18 tahun,
dia menangis terharu ketika kau lulus SMA
Sebagai balasannya, kau berpesta dengan temanmu sampai pagi

Saat kau berumur 19 tahun,
dia membayar biaya kuliahmu dan mengantarmu ke kampus pada hari pertama
Sebagai balasannya, kau minta diturunkan jauh dari pintu gerbang agar tidak malu di depan teman-temanmu

Saat kau berumur 20 tahun,
dia bertanya : " Darimana saja seharian ini?"
Sebagai balasannya, kau jawab : "Ah, cerewet amat sih, ingin tahu urusan orang saja !"

Saat kau berumur 21 tahun,
dia menyarankan satu pekerjaan yang bagus untuk kariermu di masa depan
Sebagai balasannya, kau katakan : "Aku tidak mau seperti kamu."

Saat kau berumur 22 tahun,
dia memelukmu dan haru saat kau lulus perguruan tinggi
Sebagai balasannya, kau tanya dia kapan kau bisa main ke luar negeri

Saat kau berumur 23 tahun,
dia membelikanmu 1 set furniture untuk rumah barumu
sebagai balasannya, kau ceriterakan pada temanmu betapa jeleknya furniture itu

Saat kau berumur 24 tahun,
dia bertemu dengan tunanganmu dan bertanya tentang rencananya di masa depan
Sebagai balasannya, kau mengeluh :"Aduuhhh, bagaimana sih kok bertanya seperti itu?",

Saat kau berumur 25 tahun,
dia membantumu membiayai pernikahanmu
Sebagai balasannya, kau pindah ke kota lain yang jaraknya lebih dari 500 km

Saat kau berumur 30 tahun,
dia memberikan nasehat bagaimana merawat bayimu
Sebagai balasannya, kau katakan : "Sekarang jamannya sudah berbeda!"

Saat kau berumur 40 tahun,
dia meneleponmu untuk memberitahu pesta salah seorang saudara dekatmu
Sebagai balasannya, kau jawab : "Aku sibuk sekali, nggak ada waktu!"

Saat kau berumur 50 tahun,
dia sakit-sakitan sehingga memerlukan perawatanmu
Sebagai balasannya, kau baca tentang pengaruh negatif orang tua yang numpang tinggal di rumah anaknya

Dan hingga SUATU HARI ,
dia meninggal dengan tenang.....
Dan tiba-tiba kau teringat semua yang belum pernah kau lakukan,
dan itu menghantam HATIMU bagaikan pukulan godam

MAKA.......
Jika orang tuamu masih ada, jangan lupa berikanlah kasih sayang dan perhatianmu lebih dari yang pernah kau berikan selama ini, jika orang tuamu sudah tiada, ingatlah akan kasih sayang dan cintanya yang telah diberikannya dengan tulus tanpa syarat kepadamu.......

Mencintai, untuk saling memahami dan mengerti

Kadang cukup sulit memahami arti kehadiran seseorang itu untuk kita, kadang dia bisa hadir ketika kita tidak membutuhkannya tapi kadang dia sangat sulit untuk dicari ketika kita sangat membutuhkannya.

Ketika dia hadir dengan membawa segenap cinta dan asa, tidak mengharapkan harta maupun jiwa hanya seuntai keinginan melihat senyum kita….tapi kita tidak pernah memahami keinginan yang terbersit dalam hatinya.

Dia selalu mengatakan Bukan cinta namanya bila kita berkehendak mengontrol pasangan. Juga bukan cinta bila kita bersedia mengalah demi kepuasan kekasih. Orang yang mencinta tidak menganggap kekasih sebagai atasan atau bawahan, tapi sebagai pasangan untuk berbagi, juga untuk mengenali arti diri

Bila kita berkeinginan menguasai kekasih (sangat membatasi pergaulannya, melarangnya beraktivitas positif, mengatur seleranya berbusana dll) atau melulu mengalah (tidak protes bila kekasih berbuat buruk, tidak keberatan dinomorsekiankan), berarti kita belum siap memberi dan menerima cinta.

Kadang dia tidak pernah mau mengatakan lewat bibirnya “aku mencintaimu”, tidak pernah mendengar bisikan rindunya, tidak ada setangkai bunga yang tiba-tiba hadir ketika kita membuka mata, tidak ada goresan bait-bait puisi cinta yang kadang melenakan tapi dia selalu mengekspresikan rasa cintanya lewat “tindakan” yang jarang kita sadari…itulah dia….orang yang mungkin sekarang dekat dengan kita, namun kita tidak menyadari kehadirannya. Dia hadir dengan kesederhanaan yang dia miliki. Dia hadir dengan rasa cinta yang belum saatnya untuk diucapkan. Dia hadir dengan memendam segenap rindu yang belum bisa untuk diekspresikan….

Keegoisan, kemanjaan, kekanak-kanakan kadang membuat diri kita menuntut “lebih” terhadap dirinya,

“kamu tidak pernah mau ngerti diriku !”
“kamu tidak pernah perhatian denganku!”
“kamu bisa romantis ngga sih!.

Banyak lagi dengungan yang sering kita ucapkan untuk dia, Padahal mungkin sekarang ini diri kita belum halal dalam suatu ikatan (masih dlm ta’aruf).

Dalam perjalanan kisah ini berusahalah pahami dan kenali dirinya walaupun sekarang hanya dalam bentuk bayangnya, terlebih lagi bagi seseorang yang telah halal diikat dalam sebuah ikatan suci…..pahami arti senyumnya…… kenali arti kehadirannya…….hargai kasih sayang yang masih tersembunyi dari dirinya….maka itulah sebuah cinta…..


cinta adalah sebuah paradoks


Cinta adalah sebuah paradoks. In fact, cinta bahkan adalah sebuah paradoks yg terbesar yg pernah ada dalam sejarah manusia.
Secara natural, cinta adalah sesuatu yg bersifat lemah lembut, tapi kekuatan yg terbesar di muka bumi ini justru terletak dalam kelemahlembutannya tersebut, karena tidak ada satu kekuatan pun yang mampu mengalahkan cinta...cinta hanya bisa dikalahkan oleh cinta...
Cinta yang sejati tidak bersifat memaksa, tapi sifat kerelaannya tersebut mampu menimbulkan dorongan yang dapat menjungkirbalikkan apa pun di muka bumi ini : seorang raja maha berkuasa yang rela menolak tahta nya atas nama cinta, seorang ibu yang rela melakukan apa pun demi anak-anaknya atas nama cinta...
Cinta adalah sesuatu yang sederhana, namun kesederhanaannya tersebut telah menimbulkan polemik yang tidak habis-habisnya sejak sejarah bumi mulai dikenal; polemik yang kualitas dan kuantitas kekompleksannya melampaui bahkan persamaan matematis tersulit yang pernah dikenal manusia sekalipun.